Sanur, Xpose
Di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur,
Letaknya berada di lantai tiga hotel yang ada di pinggir pantai Sanur. Hampir tak bisa dibedakan, mana kamar untuk tamu hotel dan mana kamar khusus untuk Sang Ratu Selatan. Bentuk bangunannya sama. Seperti itulah yang ada. Karena kamar yang oleh para pegawai hotel disana kini disebut kamar suci itu, dulunya juga disewakan seperti kamar-kamar lainnya.
Sejak kejadian tahun 1993 lalu kamar ini ditutup untuk umum. Pihak manajemen hotel merasa perlu mengkhususkan kamar itu dan tidak membukanya untuk umum,†kata Agung Okawati, pemangku yang bertugas di kamar 327.
Menurut Jro Mangku yang mendampingi X-POSE, tahun itu menjadi titik awal dikeramatkannya kamar 327. Tepatnya pada tanggal 20 Januari 1993, hotel yang dulunya bernama
Kamar ini tidak terbakar seperti kamar lainnya. Padahal, api berkobar nggak jauh dari sini. Sampai sekarang saya berpikir sungguh tidak masuk akal,†kata ibu yang tahu persis kejadian kebakaran tersebut.
Suhu panas dari kebakaran hebat itu memang berimbas sampai ke kamar 327, namun hanya yang ditimbulkan hanya sebatas dampak. Kobaran api dan kepulan asap karbon seakan tidak sanggup menyentuhnya, apalagi sampai menghancurkan.
Sampai sekarang pun kita masih membiarkan seperti kondisi aslinya setelah terbakar. Seperti anda lihat, korden dan bekas-bekas terbakar api masih ada sampai sekarang,†kata pak Bu Agung demikian.
Dari situ ia menampik anggapan kalau mitos soal kamar Ratu Pantai Selatan memang sengaja dibuat untuk kepentingan market.
Itu pendapat yang salah. Karena semua terjadi begitu saja tanpa direncanakan. Kecuali, maksud kamar ini dulunya dibangun memang untuk tempat Sang Ratu Pantai Selatan. Itu dulu waktu jaman Bung Karno,” jelasnya kepada X-pose beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.
IDE DARI BUNG KARNO
Soal kaitannya dengan Putra Sang Fajar, disitu ada kisahnya lagi. Bali Beach Hotel yang sekarang berganti nama jadi
Saat itu, Soekarno yang menjabat sebagai presiden RI pertama, punya kaul mau membangun kamar di pinggir pantai Sanur untuk sang penguasa gaib Ratu Pantai Selatan. Bersamaan dengan pembangunan Bali Beach Hotel, kamar itupun dibangun.
Cuma sesudahnya muncul peristiwa 30 September yang akhirnya membuat Bung Karno jatuh. Sementara hotel ini masih dalam taraf pengerjaan dan baru beroperasi tahun 1966, itu grand openingnya,” katanya demikian.
Masih menurutnya, selama hidup Bung Karno belum pernah sekalipun menempati kamar 327 tersebut. Sampai akhirnya, manajemen hotel tetap menjualnya kepada tamu.
Setelah kebakaran baru semua berubah. Itu dianggap sesuatu yang luar biasa karena cuma kamar ini saja yang nggak kemakan api,” ungkapnya.
Atas dasar firasat, kemudian pihak hotel mengundang hampir semua paranormal yang ada di
Akhirnya didapat kesimpulan, kalau kamar yang awalnya memang sengaja dibangun Bung Karno untuk Sang Ratu Gaib menyimpan banyak kekuatan mistis. Salah satu contohnya, tidak terjamah api saat berlangsung kebakaran hebat. Masih menurut Agung Okawati, pandangan metafisik dari paranormal yang sering bermeditasi disana mengungkap, Sang Ratu Pantai Selatan menghadiahkan lagi kamar itu untuk Soekarno. Itulah mengapa, saat kebakaran besar terjadi kamar suci ini tidak ikut dilalap si jago merah.
Dihitung sampai sekarang baru 15 tahun kamar ini ditutup untuk umum. Hanya saja, kalau ada yang mau bermeditasi disini tetap diijinkan sebatas ada pemandu dari petugas jaga,” jelasnya kepada X-POSE.
Di depan pintu masuk ditulis peringatan, bagi siapa saja tidak diperkenankan masuk ke dalam kamar tersebut tanpa didampingi petugas jaga. Kalaupun sudah mendapat ijin, untuk masuk ke dalam harus pakai tata cara, diantaranya harus melepas alas kaki dan tidak boleh berbicara kotor. Waktu bermeditasi juga dibatasi 1 jam.
“Hampir semua paranormal yang pernah bermeditasi disini selalu mengatakan bertemu dengan Bung Karno dan Sang Ratu. Jadi, apapun yang diucapkan harus sopan karena akan didengar oleh beliau-beliau,” demikian ia menyarankan.
KAMAR 2401
Itu tadi soal kamar 327, sedangkan kamar satunya lagi terletak agak jauh dari hotel, tepatnya di sebuah cottage bernomor 2401. Di kamar ini suasananya lebih terasa magis. Setiap ornamen yang ada disana semuanya berbalut warna hijau. Dari taplak meja, korden sampai sprei dan sarung bantal. Bahkan, perangkat kecantikan berupa kaca rias juga dihias warna hijau yang merupakan lambang kebesaran Sang Ratu Pantai Selatan. Tatakan piring dan gelas untuk sesaji juga berwarna hijau.
Yang bertugas di kamar ini adalah Dewa Sudarsana, mantan pensiunan
Kamar ini dibangun tahun 1972. Sebenarnya sama dengan kamar 327, Cuma disini khusus untuk kanjeng ratu sedangkan di kamar 327, untuk Bung Karno dan Kanjeng Ratu,” kata pria yang sudah 10 tahun merawat kamar sakral itu.
Di kamar itu ada 2 ruangan. Ruangan pertama dari pintu masuk berisi tempat tidur dan segala perangkat sesajian, meja rias serta lukisan-lukisan gambar diri sang penguasa pantai. Terlihat juga, sampir dari keraton Solo dan Yogyakarta sebagai simbol keberadaannya di
Masih di satu ruangan itu juga, ada kamar mandi yang bath tube-nya diisi aneka bunga mawar serta satu kaca rias besar. Perlakuan kamar itu persis seperti ada penghuninya.
Sesaji kita ganti setiap pagi, siang dan sore, ibaratnya orang makan-lah,†singkat Dewa Sudarsana.
Disana juga terlihat sepatu dan sandal wanita yang semuanya berwarna hijau. Disamping tempat tidur terdapat 1 rak kaca yang berisi perangkat rias seperti tusuk konde, parfum dan sanggul. Diatas rak kaca itu ada 5 kitab suci dari 5 agama yang ada di
Siapapun bisa datang kesini asal mentaati aturan yang ada. Justru yang sering adalah orang-orang belanda. Mereka datang untuk melakukan meditasi. Pokoknya hampir tiap hari ada orang belanda datang kesini,” kata pak Dewa.
Ruang kedua adalah ruang makan berisi 5 kursi lengkap dengan meja bar disudut lain. Dari situ pemandangannya langsung menghadap laut. Sekedar catatan saja, semua meja itu tertata rapi berikut lap serta sendok garpu. Satu lagi, di kedua kamar suci itu tidak boleh seorang pun menduduki tempat-tempat yang ada, kecuali lesehan di tempat yang sudah disediakan.
Sementara, hampir semua barang yang ditaruh, baik di kamar 327 atau 2401, merupakan pemberian dari orang-orang yang merasa sudah mendapat berkah setelah singgah di kamar itu. (एक/ans)