Minggu, 08 Juni 2008

ADA KAMAR MISTERI “DI INNA GRAND BALI BEACH” HOTEL

Sanur, Xpose

Di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Bali , ada 2 kamar yang khusus diperuntukkan bagi Nyi Roro Kidul. Misteri apa yang ada di dalam kamar 327 dan 2401?

Letaknya berada di lantai tiga hotel yang ada di pinggir pantai Sanur. Hampir tak bisa dibedakan, mana kamar untuk tamu hotel dan mana kamar khusus untuk Sang Ratu Selatan. Bentuk bangunannya sama. Seperti itulah yang ada. Karena kamar yang oleh para pegawai hotel disana kini disebut kamar suci itu, dulunya juga disewakan seperti kamar-kamar lainnya.

Sejak kejadian tahun 1993 lalu kamar ini ditutup untuk umum. Pihak manajemen hotel merasa perlu mengkhususkan kamar itu dan tidak membukanya untuk umum,” kata Agung Okawati, pemangku yang bertugas di kamar 327. Ada apa dengan tahun 1993?

Menurut Jro Mangku yang mendampingi X-POSE, tahun itu menjadi titik awal dikeramatkannya kamar 327. Tepatnya pada tanggal 20 Januari 1993, hotel yang dulunya bernama Bali Beach ini terbakar dahsyat. Selama 3 hari 3 malam, api melumat seluruh bangunan hotel. Bahkan, pohon-pohon kelapa yang berada cukup jauh dari jilatan api ikut hangus karena efek panas yang ditimbulkan. Anehnya?

Kamar ini tidak terbakar seperti kamar lainnya. Padahal, api berkobar nggak jauh dari sini. Sampai sekarang saya berpikir sungguh tidak masuk akal,” kata ibu yang tahu persis kejadian kebakaran tersebut.

Suhu panas dari kebakaran hebat itu memang berimbas sampai ke kamar 327, namun hanya yang ditimbulkan hanya sebatas dampak. Kobaran api dan kepulan asap karbon seakan tidak sanggup menyentuhnya, apalagi sampai menghancurkan.

Sampai sekarang pun kita masih membiarkan seperti kondisi aslinya setelah terbakar. Seperti anda lihat, korden dan bekas-bekas terbakar api masih ada sampai sekarang,” kata pak Bu Agung demikian.

Dari situ ia menampik anggapan kalau mitos soal kamar Ratu Pantai Selatan memang sengaja dibuat untuk kepentingan market.

Itu pendapat yang salah. Karena semua terjadi begitu saja tanpa direncanakan. Kecuali, maksud kamar ini dulunya dibangun memang untuk tempat Sang Ratu Pantai Selatan. Itu dulu waktu jaman Bung Karno,” jelasnya kepada X-pose beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.

IDE DARI BUNG KARNO

Soal kaitannya dengan Putra Sang Fajar, disitu ada kisahnya lagi. Bali Beach Hotel yang sekarang berganti nama jadi Inna Grand Bali Beach itu merupakan hotel pertama yang ada di Bali . Dibangun pada tahun 1962 dengan memanfaatkan tanah pampasan dari tentara jepang masa itu.

Saat itu, Soekarno yang menjabat sebagai presiden RI pertama, punya kaul mau membangun kamar di pinggir pantai Sanur untuk sang penguasa gaib Ratu Pantai Selatan. Bersamaan dengan pembangunan Bali Beach Hotel, kamar itupun dibangun.

Cuma sesudahnya muncul peristiwa 30 September yang akhirnya membuat Bung Karno jatuh. Sementara hotel ini masih dalam taraf pengerjaan dan baru beroperasi tahun 1966, itu grand openingnya,” katanya demikian.

Masih menurutnya, selama hidup Bung Karno belum pernah sekalipun menempati kamar 327 tersebut. Sampai akhirnya, manajemen hotel tetap menjualnya kepada tamu.

Setelah kebakaran baru semua berubah. Itu dianggap sesuatu yang luar biasa karena cuma kamar ini saja yang nggak kemakan api,” ungkapnya.

Atas dasar firasat, kemudian pihak hotel mengundang hampir semua paranormal yang ada di Bali dan sebagian datang dari pulau Jawa. Maksudnya, untuk mencari tahu kekuatan supranatural apa yang ada di kamar 327.

Akhirnya didapat kesimpulan, kalau kamar yang awalnya memang sengaja dibangun Bung Karno untuk Sang Ratu Gaib menyimpan banyak kekuatan mistis. Salah satu contohnya, tidak terjamah api saat berlangsung kebakaran hebat. Masih menurut Agung Okawati, pandangan metafisik dari paranormal yang sering bermeditasi disana mengungkap, Sang Ratu Pantai Selatan menghadiahkan lagi kamar itu untuk Soekarno. Itulah mengapa, saat kebakaran besar terjadi kamar suci ini tidak ikut dilalap si jago merah.

Dihitung sampai sekarang baru 15 tahun kamar ini ditutup untuk umum. Hanya saja, kalau ada yang mau bermeditasi disini tetap diijinkan sebatas ada pemandu dari petugas jaga,” jelasnya kepada X-POSE.

Di depan pintu masuk ditulis peringatan, bagi siapa saja tidak diperkenankan masuk ke dalam kamar tersebut tanpa didampingi petugas jaga. Kalaupun sudah mendapat ijin, untuk masuk ke dalam harus pakai tata cara, diantaranya harus melepas alas kaki dan tidak boleh berbicara kotor. Waktu bermeditasi juga dibatasi 1 jam.

“Hampir semua paranormal yang pernah bermeditasi disini selalu mengatakan bertemu dengan Bung Karno dan Sang Ratu. Jadi, apapun yang diucapkan harus sopan karena akan didengar oleh beliau-beliau,” demikian ia menyarankan.

KAMAR 2401

Itu tadi soal kamar 327, sedangkan kamar satunya lagi terletak agak jauh dari hotel, tepatnya di sebuah cottage bernomor 2401. Di kamar ini suasananya lebih terasa magis. Setiap ornamen yang ada disana semuanya berbalut warna hijau. Dari taplak meja, korden sampai sprei dan sarung bantal. Bahkan, perangkat kecantikan berupa kaca rias juga dihias warna hijau yang merupakan lambang kebesaran Sang Ratu Pantai Selatan. Tatakan piring dan gelas untuk sesaji juga berwarna hijau.

Yang bertugas di kamar ini adalah Dewa Sudarsana, mantan pensiunan hotel Bali Beach kemudian jadi Pedanda atau Pendeta Hindu.

Kamar ini dibangun tahun 1972. Sebenarnya sama dengan kamar 327, Cuma disini khusus untuk kanjeng ratu sedangkan di kamar 327, untuk Bung Karno dan Kanjeng Ratu,” kata pria yang sudah 10 tahun merawat kamar sakral itu.

Di kamar itu ada 2 ruangan. Ruangan pertama dari pintu masuk berisi tempat tidur dan segala perangkat sesajian, meja rias serta lukisan-lukisan gambar diri sang penguasa pantai. Terlihat juga, sampir dari keraton Solo dan Yogyakarta sebagai simbol keberadaannya di Bali .

Masih di satu ruangan itu juga, ada kamar mandi yang bath tube-nya diisi aneka bunga mawar serta satu kaca rias besar. Perlakuan kamar itu persis seperti ada penghuninya.

Sesaji kita ganti setiap pagi, siang dan sore, ibaratnya orang makan-lah,” singkat Dewa Sudarsana.

Disana juga terlihat sepatu dan sandal wanita yang semuanya berwarna hijau. Disamping tempat tidur terdapat 1 rak kaca yang berisi perangkat rias seperti tusuk konde, parfum dan sanggul. Diatas rak kaca itu ada 5 kitab suci dari 5 agama yang ada di Indonesia .

Siapapun bisa datang kesini asal mentaati aturan yang ada. Justru yang sering adalah orang-orang belanda. Mereka datang untuk melakukan meditasi. Pokoknya hampir tiap hari ada orang belanda datang kesini,” kata pak Dewa.

Ruang kedua adalah ruang makan berisi 5 kursi lengkap dengan meja bar disudut lain. Dari situ pemandangannya langsung menghadap laut. Sekedar catatan saja, semua meja itu tertata rapi berikut lap serta sendok garpu. Satu lagi, di kedua kamar suci itu tidak boleh seorang pun menduduki tempat-tempat yang ada, kecuali lesehan di tempat yang sudah disediakan.

Sementara, hampir semua barang yang ditaruh, baik di kamar 327 atau 2401, merupakan pemberian dari orang-orang yang merasa sudah mendapat berkah setelah singgah di kamar itu. (एक/ans)

Selingkuhi Warga, Oknum Perangkat Desa Bucor Kulon Diarak Bugil

Probolinggo Xpose

Lagi-lagi nama perangkat desa tercemar akibat ulah nakal oknum yang tidak bertanggung jawab, sebut saja Bunali (40) warga desa Bucor Kulon kecamatan Pakuniran, bagi Bunali urusan bawah memang tidak bisa ditunda walau sekejap, melihat dahi yang licin saja kontan nafsunya langsung membara, baru-baru ini Bunali tertangkap basah sedang berselingkuh ria dengan wanita yang sama - sama satu desa dan kebetulan Bunali adalah salah satu perangkat ( Kasun) desa tersebut.
Kasus yang satu ini memang sempat heboh bak ramainya kacang goreng karena Bunali sudah dicurigai oleh warga desa setempat ada main dengan Tut (35) mulai dari urusan kantor sampai hal yang kecil pun bunali selalu memperhatikan Tut, tentu saja warga curiga karena keduanya dikenal sudah sama-sama memiliki suami dan istri. Awal tertangkapnya Bunali bermula pada tanggal 02/06 ketika suami dari Tut yang berada di ladang hatinya pagi itu merasa tidak enak hatinya ,entah firasat apa akhirnya tepat pada jam 10 suami Tut pun pulang sebelum waktunya, dengan hati yang gundah suami Tut pun bergegas menuju rumahnya, namun alangkah terkejut dan terkesiap bathinnya menyaksikan dengan mata kepalannya sendiri apa yang diperbuat istrinya dengan orang yang cukup dikenalnya , saat itu Bunali sedang berasyik masyuk dengan Tut istrinya yang telah memiliki dua orang anak,.... astagfirrullah spontan suami Tut emosi namun dia masih bisa bersabar dan Bunali pun tidak bisa mengelak.
Setelah mengetahui kejadian tersebut suami Tut pun segera melaporkannya ke Polsek Pakuniran dan diterima oleh anggota Polsek Briptu Rikin.
Saat dikonfirmasi dilapangan Kanit Reskrim Polsek Pakuniran Aiptu Abd.Wahid juga membenarkan kejadian tersebut dan untuk menindak lanjutinya masih menunggu proses pemeriksaan pelaku dan olah TKP.
informasi yang diterima oleh wartawan Xpose mengatakan bahwa kini pelaku ( Bunali) sudah tidak ada lagi di desa Bucor Kulon, entah dimana keberadaannya sementara Tut kini merenungi semua perbuatan yang telah mencorengkan nama baik desa dan keluarganya.
( Sodik / हरतो/अंस)

बुपति Jember